14 September 2011

Merakyat dengan Kereta Api Kelas Ekonomi

Kehidupan nyata yang sangat sesak untuk dilalui. Hmm..!



Salah satu alat transportasi rakyat yang sangat ekonomis, dan banyak perasaan yang menjadi candu disana. Sebuah candu akibat adanya interaksi sosial yang humanis, dan mengkultur dalam jiwa manusia asli Indonesia.


Manusia indonesia identik dengan ramah tamah, senyuman, dan  gotong royongnya. Mungkin inilah salah satu alasan PT. KAI untuk membangun sebuah alat transportasi umum yakni kereta api kelas ekonomi. Entah dari yang namanya Sri Tanjung, Logawa, Kahuripan, Bengawan, Progo, Matarmaja, dan lain-lain. Seluruh rel di daratan Jawa dari ujung Merak Banten sampai Banyuwangi nun jauh sana sudah pasti habis dilalui oleh KA jenis ini .


Banyak ciri khas yang bias kita lihat, paling gampang dari tata cara penjual yang silih berganti masuk KA mondar-mandir tanpa lelah menjajakan barangnya.


“Saya jualan sudah 40 tahun mas, dari jam 5 sampai dagangan saya habis.. anak saya 4, cucu saya 10.”, kisah seorang ibu sambil membasuh keringatnya.


“Yahh.. begini ini kereta rakyat!”, menurut seorang ibu yang membawa 3 orang anaknya yang masih kecil dan tidak mendapatkan tempat duduk.


“Duh pak, sabar toh yooo..!!! wes sesek iki!”, teriak seorang penjual kepada bapak-bapak yang buru-buru masuk mencari bangku yang kosong.


“Maap mas!”, kata-kata yang sering terlontar di kereta ini.


“…”, diam adalah cara yang sering digunakan bagi sebagian penumpang.


Tak sedikit pun candaan yang terlontar dari isi kereta.


“Mijon…mijon…mijon…mijon”, kental aksen asli pribumi yang seperti rumit mengeluarkan huruf “Z”.


“Kopi..Pop Mie…Popi..Kop Mie…”, teriak para pedagang menjajakan dagangannya.


“ewerrr…ewer..eweerr...eweerr…awwww!!!”, nyanyi seorang banci membangunkan beberapa penumpang dalam gerbong.


Tidak sedikit pula yang merasa cemas jika menaiki kereta ekonomi ini. Termasuk saya yang belum begitu lama menggunakan jenis transportasi ini. Dengan banyaknya orang yang keluar masuk di stasiun setiap kota hampir bisa dikatakan tidak ada kenyamanan disana. Bohong  kalo ada yang berbicara kereta ekonomi nyaman buat kita. Pengamen bernyanyi seenaknya dengan tampang gaharnya, Pedagang yang memberikan dagangannya kepada kita seenaknya meskipun kita sedang terlelap, Perokok yang seenaknya mongotori udara pengap dalam kereta, dan terlebih lagi fasilitas kamar kecil yang jauh dari standar operasional per-kamarmandi-an.


KA Ekonomi…memang begitu…untuk mereka yang berkelas ekonomi dan memilih jalur hidup ekonomis, atau mungkin karena nasib yang membuat mereka menjadi orang yang ekonomis. Tidak apalah, setidaknya kami para manusia ekonomis berkendaraan dengan halal.


Di dalam KA Ekonomi kita tidak akan menemukan kehausan, karena penjaja air mineral silih bergantian, begitu juga penjaja kopi…tak mau kalah. Bahkan para pekerja PT. KAI pun ikut menawarkan dagangannya.


Tapi sungguh merakyat kereta ini, kita tidak pernah berkenalan tetapi satu sama lain saling bercerita, saling mengisi waktu dan berbagi pengalaman. Mau coba tidur nyenyak di KA Ekonomi? Beli saja koran seribu atau gelar karpet di jalan kabin, kemudian tidurlah yang tenang. Akan sangat tidak tenang ketika ada yang menginjak kaki atau kepala anda di setiap stasiun. Hhhee…


Ironis memang..! Negeri kita ini sudah 64 tahun merdeka tetapi masih seperti ini alat transportasinya. But it’s not problem… karena kereta ini akan membawa kita berlama-lama menikmati keindahan nusantara Indonesia. Karena kereta ini dapat berhenti di setiap kota yang di laluinya. Melaju dengan kencang menembus waktu dan udara yang segar. Melihat berbagai jenis sikap manusia dalam menjalani harinya. Dan terutamanya lagi mendapatkan berbagai pengalaman yang tidak pernah kita temui di hari yang lain.


Yuk…! ber-Kereta Kelas Api Ekonomi, jangan takut…berikut tipsnya :


1. Siapkan uang receh yang banyak soalnya banyak makanan murah yang unik dan enak dan mudah-mudahan sehat di masing-masing kota.


2. Supaya aman, tas yang berat taruh di atas dan jangan melepaskan pengawasan. Tas berisi barang berharga seperti HP dan dompet lebih baik selalu dibawa. Jangan sekalipun berlebihan membawa barang berharga. Para copet akan sangat girang.


3. Siapkan air yang cukup untuk keperluan sendiri. Kalian akan tahu manfaatnya jika ke kamar kecil.


4. Kalau sedang melakukan perjalanan sendiri lebih baik pilih tempat duduk yang dekat ibu-ibu atau bapak-bapak. Kalo rame-rame pasti aman.


5. Siapkan segala cerita dan pengalaman karena sewaktu-waktu bisa berguna untuk cerita ke tetangga sebelah tempat duduk kalian.


6. Paling penting ya di bawa santai saja, resiko jadi orang ekonomis.




_rheyzaurus guevara_

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Meninggalkan Komentar