14 Mei 2011

Metode Pendidikan dan Mahasiswa Berengsek

Metode pendidikan yang brengsek dan media - media bodoh telah membuat kita kehilangan nalar dan nyali, membuat kita menutup mata dan diam terpaku . Kita seperti dikutuk untuk menjadi anak muda pintar tapi sulit memahami bahasa kehidupannya sendiri. untuk apa negeri ini dulu dibebaskan oleh anak - anak muda seperti soekarno, hatta, sjahrir, tan malaka, natsir, samaoen, dll? jika hanya melahirkan anak muda priyayi yang pintarnya hanya bisa berkompromi dengan ketidakadilan. Sikap ini yang membuat negeri kita mudah untuk dijajah, ditindas dan ditipu oleh kemajuan zaman.





Soekarno bertanya : " Apa bisa orang menginginkan perubahan dengan buku-buku pelajaran?".



Kita lihat sekarang dimana kampus tampak menjadi lingkungan paling menyulitkan untuk keberadaan para pemikir - pemikir sosial, yang ada hanya kumpulan para pemikir-pemikir yang hanya dapat mengumbar dusta dan kemunafikan dengan sumpahnya!. Organisasi pergerakan yang ada hanya sekedar gagah-gagahan atau sekedar menunjukkan eksitensi "kemahasiswaannya", hanya berusaha meraba-raba situasi dalam kegelapan. Membuat pertanyaan yang terlalu hambar dan terus diputar-putar. Jalan keluarnya pun kadang tidak mereka yakini.


Hei kawan!!! bukalah mata kalian!!!


Apa kalian tidak melihat sebuah pengkhianatan???


Kebijakan-kebijakan yang seringkali tidak masuk akal diterapkan disini...!


Mengapa diam saja???


Ada sebuah kebijakan yang tujuan-nya agar sama seperti  kurikulum di luar negeri, agar kompetensi-nya sama tapi di negeri ini terlalu banyak anak muda yang tidak mengerti apa yang sedang dihadapi-nya. Apalagi dengan disahkannya UU BHP, semakin terpuruklah bangsa kita ini akibat dari masih luasnya pengaruh zaman ORDE BARU dan semakin nyatalah sebuah kalimat yang mengatakan bahwa ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH...!


Terlalu banyak kejanggalan terdapat dikampus-kampus, untuk urusan "ultah" sendiri tidak jarang dibebankan kepada mahasiswa. SPP mahasiswa baru tiap tahun dinaikkan, dengan alasan "UANG PEMBANGUNAN" tapi apa yang mereka berikan..???


proyektor rusak??? AC mati??? Kursi rusak??? Pelayanan mahasiswa yang terkadang menyulitkan?? kebijakan otoriter kampus...!!! Haaa... Tai kucing...!!!


Hei kawan...!!!


Kita dituntun agar bersikap masa apatis, hedonis, imperialis, bahkan cenderung mendewakan teori : hitam diatas putih titik..! dan lihatlah orang-orang "diatas" sana yang tiap hari berdebat di ruang sidang, merekalah orang2 yang terlalu mendewakan teori. Memecahkan masalah sesuai aturan buku, jika tidak sesuai maka ujung-ujungnya akan mencari kesalahan orang lain. Terlalu pintar mulutnya mengumbar janji busuk dan menumpahkannya kepada masyarakat dan pada akhirnya lari tunggang langgang dari tanggung jawab.


Sungguh mengenaskan nasib dan sikap mahasiswa modern sekarang. Dihancurkan... dimatikan karakternya... diinjak-injak harga dirinya tapi tetap saja jarang bahkan tidak ada sama sekali yang bangun, bangkit, dan berteriak...!!


Saya pernah ikut mata kuliah yang pada saat itu membahas tentang perilaku masyarakat terhadap fenomena ponari. (masih ingat kan ponari si bocah ajaib asal jombang??). Singkat cerita, para pemakalah telah menyampaikan beberapa pemikiran mereka dan menyimpulkan bahwa hal tersebut terjadi karena kurangnya pemahaman masyarakat tentang agama, kurangnya pemahaman kesehatan, dan merosotnya nilai akidah dan akhlaq masyarakat.


Hmmm... tai kucing betul kataku dalam hati..!


Beginikah moral mahasiswa Indonesia??? mereka seolah-olah lari dari tanggung jawab sebagai seorang calon profesional yang nantinya akan terjun kemasyarakat. Dalam kesimpulan yang mereka paparkan jelas sekali mereka mengkambing-hitamkan rakyat kecil.


Hei kawan...! jika biaya kesehatan dan obat-obatan tidak mahal mana mungkin mereka akan memilih batu petir milik ponari yang katanya berkahasiat menyembuhkan. Jika biaya pendidikan tidak mahal mana mungkin sikap moral dan etika mereka "se-terbelakang" itu.


Sikap anak2 muda tolol sekarang yang mau saja dibodohi oleh pendidikannya sendiri, tak mau menghargai dan menghormati kelompok yang pernah berjasa pada negeri ini.  Anak-anak muda yang buta akan pengetahuan sejarah akan mengatakan "buat apa sih repot-repot mikirin ini itu, kan dah ada pemerintah yang ngurusin"? Busuk, binal, tak tau diri sekali yang pernah mengatakan hal tersebut...




"bangsa yang besar adalah bangsa yang memahami dan menghargai sejarahnya", kata Soekarno



Jika anak-anak muda sekarang terlalu apatis maka jadilah bangsa yang sesak dengan koruptor...!




Tulisan ini tidak memiliki sifat untuk mem-provokatori satu atau beberapa pihak, tulisan ini untuk para mahasiswa yang otaknya sudah berlumutan dengan ideologis busuk calon koruptor muda

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Meninggalkan Komentar