Aku adalah kenyataan itu sendiri
Aku adalah bagian dari orang-orang yang selalu mengingatku
Orang-orang yang selalu menganggap impiannya adalah kenyataan yang sungguhnya.
Aku boleh disebut sebagai calon penantang dunia
Aku boleh disebut sebagai tokoh yang banyak diributkan, dibicarakan, diperhitungkan, dan kemudian dilindas tetapi bisa tegak kembali
Aku bisa tetap tegak, tapi aku biasa saja.
Aku manusia nyata yang masih bisa mati, terluka, patah berkali-kali oleh orang yang sama, mencintai orang lain atau orang yang sama berkali-kali pada waktu yang sama.
Orang lain memiliki kelebihan berada diatasku atau dibalik kenyataanku
Orang lain bisa berakhir pada tempat yang enak seperti lakon-lakon dalam buku, seperti cerita-cerita film bahkan seperti lirik-lirik lagu.
Jagoan-jagoan disitu berakhir dengan kecewa atau bahagia ketika halaman terakhir habis.
Sementara aku...???
Justru mulai ketika halaman itu berakhir, justru setelah layar berakhir dan ditutup, pentasnya terus berjalan karena aku adalah kenyataan…!!!!!!
Aku tak bisa selesai dengan mengatakan :
“semua ini kehendak-Nya.”
Aku tak bisa berhenti dengan pembenaran :
“ini semua akan lebih baik dari semuanya”
Aku mengalir seperti air sungai yang sering kalian lihat
Kalian melihat air itu terus saja mengalir tanpa henti
Dia bisa surut seperti hilang.
Dia bisa surut seperti hilang.
Akan tetapi sesungguhnya dia tidak hilang dia sesungguhnya terus mengalir,
mengalir terus tanpa ada yang mampu menahannya...selamanya...!!!
Ia hanya bisa berakhir di laut maha luas.
Tapi kalau akhirnya kesana, untuk apa memberatkan diri?
Karena semua akan berakhir pada asalnya
Seperti air sungai yang akan berakhir di laut maha luas
dan seperti manusia yang akan kembali pada-Nya.
Aku harus selalu berkata “jalan saja” kalau tadi atau nanti ada yang menanyakan akan pergi kemana atau akan jadi apa.
Aku harus selalu melihat bayangku karena itulah kenyataan...itulah diriku...bukan angan-angan masa lampau...dan bukan harapan hari esok
Kalau aku bisa bercakap dengan diriku sendiri, aku takkan mengecewakan orang lain
Kalau aku tak mengecewakan orang lain, aku hanya akan berurusan kedalam diriku sendiri
Pada saat seperti itu, tak ada yang harus dikecewakan...semua bisa lepas...tanpa batas untuk menyalahka.
“akulah kenyataan“ sederhana dan jelas...!!!
Kalau aku penjahat, gondrong, menjadi perokok kelas kakap dan terus berlari-lari, itu karena semua tindakan itu untuk diriku sendiri, bukan untuk kalian..!!!
Aku melakukannya untuk diriku sendiri...!!!
Bukan untuk dikasihani, dikagumi, atau diperhatikan orang lain...!!!
Disadur dengan perubahan seperlunya oleh rheyzaurus.
1 komentar:
Disadur dengan perubahan seperlunya dari buku Stephen R. Covey : The Seven Habits of Highly Effective People 1989
Posting Komentar
Silahkan Meninggalkan Komentar