
_rheyzaurus_
Ketika semua pertanyaan tak terjawab dan semua hal busuk yang telah kulihat
Lanjutan >>>
Kurang lebih pukul 1 dinihari, rombongan kami segera mempersiapkan segala sesuatunya untuk memulai pendakian menuju puncak Sindhoro. Setelah merapikan semua tenda dan packing seluruh barang kami pun berdoa kepada Tuhan YME untuk meminta perlindungan dan keselamatan, pendakian pun segera dilanjutkan. Gw ditunjuk sebagai pemimpin rombongan melewati pekatnya malam dan dinginnya udara di langit Sindhoro. Here We Go...!!!
Memulai pendakian pada dini hari memang sangat susah selain karena jalur yang sangat sulit, jalan berbatu terjal disertai dengan kerikil dan debu cukup membuat rombongan kami merayap perlahan-lahan sambil meraba-raba mencari tempat pijakan yang aman. Kawasan ini agak rindang karena banyak ditumbuhi oleh pohon lamtoro dan tanaman perdu yang berembun. Tidak beberapa lama kemudian, salah satu anggota rombongan kami ada yang mengalami sakit pada perutnya, akhirnya kami berhenti sejenak untuk beristirahat dan memasak logistik yang ada.
Setelah beberapa jam kami melewati kawasan hutan akhirnya jalur kembali terbuka dengan medan yang banyak terdapat batu-batu besar. Terlihat di belakang kami bayangan gunung sumbing, semeru, merapi, dan lawu seperti malu-malu bersembunyi di balik awan yang mulai pekat dan sinar mentari yang mulai naik seakan menambah pesona surgawi tersebut. Subhanallah. Rombongan kami berhenti sejenak untuk mengabadikan moment ini karena beberapa menit lagi kami akan mencapai puncak bayangan pertama sekalian istirahat yang cukup menghadapi rintangan berikutnya serta menunaikan sholat subuh. Waktu menunjukkan pukul 04.00 dinihari.
![]() |
Sumbing Mountain |
![]() |
Sumbing tertutupi awan pekat |
Dari puncak bayangan 1 jika memandang keatas, akan tampak puncak bayangan 2 yang kelihatannya sangat tinggi dan curam. Setelah ber-istirahat sejenak, rombongan kami langsung angkat kaki dari tempat itu karena awan yang sangat pekat akan segera menutupi matahari yang akan menyebabkan pandangan disekitar kita menjadi kurang jelas. Belum lagi dinginnya udara akibat terpaan angin yang sangat kencang.
Menuju puncak bayangan 2 yang terjal dengan medan yang berbatu yang besar sungguh sangat melelahkan, terutama bila dilakukan pendakian pada siang hari akan terasa sangat panas dan kita akan sering kehausan. Beruntung medan yang kita lewati ditumbuhi pohon lamtoro dengan jarak yang agak dekat sehingga bisa digunakan untuk berteduh. Selain itu, sinar matahari masih di selimuti awan tebal. Lintasan berikutnya melewati medan berbatu dengan tanaman edelweis. Sungguh perjuangan yang sangat berat, merangkak perlahan, mencari pijakan yang aman, dan dimana kita harus mengeluarkan seluruh kemampuan kita sampai batas akhir. Sesampainya di puncak bayangan 2 setelah melewati hutan edelweis, medan kembali terbuka dan harus melintasi batu-batu besar. Kami beristirahat cukup lama disini sambil menikmati sisa-sisa logistik yang ada dan menimati view yang sangat luar biasa indahnya. "Inilah yang membuatku rindu akan pendakian".
Puncak gunung yang sesungguhnya masih belum nampak karena tertutupi oleh pohon-pohon edelweis yang tersebar diseluruh kawasan ini. Saat ini waktu menunjukkan pukul 08.00 waktu gunung. Berjalan sekitar 2-3 jam lagi kita akan sampai di Batu Tatah, daerahnya agak berbatu. Dan untuk menuju puncak diperlukan waktu 2 jam lagi, mendekati puncak kita mengambil jalan memutar dari arah kiri menuju ke arah kanan menuju puncak. Jalur akhir menuju puncak ini medannya lebih berat lagi, karena selain lebih terjal daripada sebelumnya dan terbuka, panas matahari sangat terasa menyengat, kelelahan yang amat sangat serta rasa optimis yang mulai menurun menghinggapi rombongan kami, menyebabkan beberapa kawan tidak mampu lagi melanjutkan pendakian ini. Batu-batu besar yang terdapat di sepanjang lintasan menjadi pijakan. Di siang hari pasir dan batu terasa sangat panas bila disentuh, terutama batu yang berwarna hitam bila dipegang akan terasa sangat panas sekali. Tidak mengherankan jika di gunung Sindoro ini sering terjadi kebakaran. Menjelang puncak, pohon edelweis banyak tumbuh sehingga bisa menjadi tempat berlindung dari teriknya matahari. Saya sempat mengabadikan beberapa moment di sepanjang jalur ini.
![]() |
Gunung Sumbing dan rangkaian Gunung Merbabu dan Merapi serta Lawu |
![]() |
Menatap Merbabu |
![]() |
Kawah Sindhoro |
![]() |
Gunung Ungaran |
![]() |
Dataran Segoro Wedi |
Selamanya.... HIDUP MAHASISWA...!!!
dan selamanya... HIDUP PARA PENDAKI...!!!
dan dalam hati gw :
"puncak mana yang harus gw taklukkan lagi, karena ini yang membuat gw rindu dengan pendakian".